4 Kelompok Hacker Paling Ditakuti di Dunia
Kata `hack` pertama kali muncul sebagai istilah `solusi cerdik untuk
menyelesaikan masalah`. Kemudian, ketika ilmu pemrograman komputer
hadir, istilah tersebut berkembang menjadi seni merangkai kode perangkat
lunak dan memanipulasi perangkat keras komputer.
Namun sayangnya, istilah hacker masih belum baku karena sebagian orang, terutama masyarakat awam menganggapnya sebagai pelaku kejahatan menggunakan perangkat sistem komputer (cybercrime). Padahal istilah penjahat komputer disebut sebagai cracker.
Hacker dibagi menjadi dua kelompok yaitu White-hat Hackers dan Black-hat Hackers. White-hat Hackers adalah mereka yang menggunakan kemampuan teknisnya untuk mengembangkan dunia teknologi informasi dengan sistem komputer. Sedangkan Black-hat Hackers adalah mereka yang sangat dekat dengan kejahatan elekronik.
Mengutip laman Top Computer Science Degrees, Senin (13/4/2015), di bawah ini adalah beberapa kelompok Black-hat Hackers yang paling populer sekaligus paling ditakuti di seluruh dunia.
1. Milw0rm
Nama hacktivis ini terkenal ketika pada 3 Juni 1998 menyerang fasilitas riset nuklir utama milik India `Bhabha Atomic Reserach Center (BARC)` sebagai aksi protes anti-nuklir. Milw0rm melancarkan aksinya di beberapa negara, seperti Inggris, Amerika Serikat, Russia, dan New Zealand.
Mereka pun akhirnya berhasil membobol firewall fasilitas tersebut, memperoleh data rahasia dari riset terbaru sebesar 5 MB, menghapus data yang ada di dua server, dan menulis pesan anti-nuklir pada situs pusat mereka. Tak disangka, kejadian tersebut berdampak sangat besar. Semua institusi serupa diketahui langsung memperketat sistem keamanannya.
Sebulan kemudian nama Milw0rm kembali mencuat ketika berhasil menyerang perusahaan hosting EasySpace yang hanya dalam waktu 1 jam pesan anti-nuklir muncul di 300 situs web lainnya, termasuk situs FIFA World Cup, Wibledon, Ritz Hotel, Drew Barrymore, dan Keluarga Kerajaan Saudi.
2. Masters of Deception
Kelompok hakcer asal New York ini dibentuk pada tahun 1989 - dikenal sebagai pesaing berat kelompok hacker yang berbasis di Texas `Legion of Doom'. Master of Deception sempat memperkeruh jagat underground karena kerap melakukan aksinya dengan nuansa rasial.
Untuk menunjukkan kekuatan mereka, para anggota Master of Deception melakukan tindakan penyerangan yang disebut `salah satu tindakan pencurian informasi komputer terbesar yang pernah diketahui`. Menurut sebuah laporan, mereka masuk ke server untuk mencuri informasi rahasia, yang kemudian mereka jual.
Beberapa server yang berhasil mereka bobol adalah daftar transaksi kartu kredit milik artis Julia Roberts dan sistem komputer perusahaan telekomunikasi AT&T. Namun kejayaan Master of Deception berakhir ketika agen Secret Service melancarkan serangan besar dan membekuk lima hacker terbaik dari Master of Deception.
Mereka didakwa dengan perusakan sistem komputer, penyadapan ilegal, dan konspirasi. Kelimanya pun akhirnya mengaku bersalah.
3. Lizard Squad
Reputasi mereka sebagai kelompok peretas jempolan dimulai ketika pada akhir tahun 2014 kemarin, tepatnya pada malam perayaan Natal. Saat itu Lizard Squad mengklaim bahwa merekalah pihak yang bertanggung jawab atas tumbangnya dua layanan berbasis internet di ranah industri game, yakni PlayStation Network (PSN) dan Xbox Live.
Pada 27 Januari 2015, Lizard Squad kembali beraksi. Kali ini tak tanggung-tanggung, enam (6) jejaring sosial kenamaan dibuat luluh lantak. Keenamnya adalah Facebook, Instagram, Facebook, Instagram, MySpace, AOL Instant Messenger, Tinder dan Hipchat.
Facebook dan Instagram memang membantah bahwa layanan mereka tumbang akibat ulah usil hacker. Namun pihak Lizard Squad melalui akun Twitter resmi mereka (@lizardsquad), sudah mengklaim dan mengabarkan perihal peretasan keenam jejaring sosial itu sebelum waktu kejadian.
Selain klaim sepihak yang dilakukan Lizard Squad, laporan laman The Verge juga mengindikasikan bahwa serangan tersebut identik dengan serangan yang terjadi pada PSN dan Xbox Live.
Serangan cyber yang dilancarkan Lizard Squad memang memiliki ciri khas. Mereka selalu menggunakan metode serangan dengan sebuah tools yang disebut DDoS Attack.
4. Anonymous
Kelompok hacker ini dikenal dengan atribut topeng Guy Fawkes dalam film `V for Vendetta` dan pada tahun 2012 tercatat memiliki anggota lebih dari 5.635 orang. Beberapa Website besar yang pernah mereka serang adalah situs FBI, Departemen Kehakiman, Universal Music Group, PayPal, MasterCard, Sony PlayStation Network dan situs besar lainnya.
Kelompok hacker yang mamiliki moto "Kami adalah Anonymous. Kami adalah Pasukan. Kami tidak memaafkan. Kami tidak melupakan. Tunggu Kami" ini bahkan pernah mengancam Pentagon, Facebook, serta grup kartel narkoba Meksiko `Los Zetas`.
Salah satu aksi yang paling terkenal adalah saat mereka menjebol jaringan Sony PlayStation Network sebagai aksi protes atas gugatan hukum terhadap Geohot. Geohot adalah hacker yang berhasil melakukan jailbreak terhadap sistem PlayStation 3 dan menampilkan proses pembobolan tersebut di situs berbagi video YouTube.
Namun sayangnya, istilah hacker masih belum baku karena sebagian orang, terutama masyarakat awam menganggapnya sebagai pelaku kejahatan menggunakan perangkat sistem komputer (cybercrime). Padahal istilah penjahat komputer disebut sebagai cracker.
Hacker dibagi menjadi dua kelompok yaitu White-hat Hackers dan Black-hat Hackers. White-hat Hackers adalah mereka yang menggunakan kemampuan teknisnya untuk mengembangkan dunia teknologi informasi dengan sistem komputer. Sedangkan Black-hat Hackers adalah mereka yang sangat dekat dengan kejahatan elekronik.
Mengutip laman Top Computer Science Degrees, Senin (13/4/2015), di bawah ini adalah beberapa kelompok Black-hat Hackers yang paling populer sekaligus paling ditakuti di seluruh dunia.
1. Milw0rm
Nama hacktivis ini terkenal ketika pada 3 Juni 1998 menyerang fasilitas riset nuklir utama milik India `Bhabha Atomic Reserach Center (BARC)` sebagai aksi protes anti-nuklir. Milw0rm melancarkan aksinya di beberapa negara, seperti Inggris, Amerika Serikat, Russia, dan New Zealand.
Mereka pun akhirnya berhasil membobol firewall fasilitas tersebut, memperoleh data rahasia dari riset terbaru sebesar 5 MB, menghapus data yang ada di dua server, dan menulis pesan anti-nuklir pada situs pusat mereka. Tak disangka, kejadian tersebut berdampak sangat besar. Semua institusi serupa diketahui langsung memperketat sistem keamanannya.
Sebulan kemudian nama Milw0rm kembali mencuat ketika berhasil menyerang perusahaan hosting EasySpace yang hanya dalam waktu 1 jam pesan anti-nuklir muncul di 300 situs web lainnya, termasuk situs FIFA World Cup, Wibledon, Ritz Hotel, Drew Barrymore, dan Keluarga Kerajaan Saudi.
2. Masters of Deception
Kelompok hakcer asal New York ini dibentuk pada tahun 1989 - dikenal sebagai pesaing berat kelompok hacker yang berbasis di Texas `Legion of Doom'. Master of Deception sempat memperkeruh jagat underground karena kerap melakukan aksinya dengan nuansa rasial.
Untuk menunjukkan kekuatan mereka, para anggota Master of Deception melakukan tindakan penyerangan yang disebut `salah satu tindakan pencurian informasi komputer terbesar yang pernah diketahui`. Menurut sebuah laporan, mereka masuk ke server untuk mencuri informasi rahasia, yang kemudian mereka jual.
Beberapa server yang berhasil mereka bobol adalah daftar transaksi kartu kredit milik artis Julia Roberts dan sistem komputer perusahaan telekomunikasi AT&T. Namun kejayaan Master of Deception berakhir ketika agen Secret Service melancarkan serangan besar dan membekuk lima hacker terbaik dari Master of Deception.
Mereka didakwa dengan perusakan sistem komputer, penyadapan ilegal, dan konspirasi. Kelimanya pun akhirnya mengaku bersalah.
3. Lizard Squad
Reputasi mereka sebagai kelompok peretas jempolan dimulai ketika pada akhir tahun 2014 kemarin, tepatnya pada malam perayaan Natal. Saat itu Lizard Squad mengklaim bahwa merekalah pihak yang bertanggung jawab atas tumbangnya dua layanan berbasis internet di ranah industri game, yakni PlayStation Network (PSN) dan Xbox Live.
Pada 27 Januari 2015, Lizard Squad kembali beraksi. Kali ini tak tanggung-tanggung, enam (6) jejaring sosial kenamaan dibuat luluh lantak. Keenamnya adalah Facebook, Instagram, Facebook, Instagram, MySpace, AOL Instant Messenger, Tinder dan Hipchat.
Facebook dan Instagram memang membantah bahwa layanan mereka tumbang akibat ulah usil hacker. Namun pihak Lizard Squad melalui akun Twitter resmi mereka (@lizardsquad), sudah mengklaim dan mengabarkan perihal peretasan keenam jejaring sosial itu sebelum waktu kejadian.
Selain klaim sepihak yang dilakukan Lizard Squad, laporan laman The Verge juga mengindikasikan bahwa serangan tersebut identik dengan serangan yang terjadi pada PSN dan Xbox Live.
Serangan cyber yang dilancarkan Lizard Squad memang memiliki ciri khas. Mereka selalu menggunakan metode serangan dengan sebuah tools yang disebut DDoS Attack.
4. Anonymous
Kelompok hacker ini dikenal dengan atribut topeng Guy Fawkes dalam film `V for Vendetta` dan pada tahun 2012 tercatat memiliki anggota lebih dari 5.635 orang. Beberapa Website besar yang pernah mereka serang adalah situs FBI, Departemen Kehakiman, Universal Music Group, PayPal, MasterCard, Sony PlayStation Network dan situs besar lainnya.
Kelompok hacker yang mamiliki moto "Kami adalah Anonymous. Kami adalah Pasukan. Kami tidak memaafkan. Kami tidak melupakan. Tunggu Kami" ini bahkan pernah mengancam Pentagon, Facebook, serta grup kartel narkoba Meksiko `Los Zetas`.
Salah satu aksi yang paling terkenal adalah saat mereka menjebol jaringan Sony PlayStation Network sebagai aksi protes atas gugatan hukum terhadap Geohot. Geohot adalah hacker yang berhasil melakukan jailbreak terhadap sistem PlayStation 3 dan menampilkan proses pembobolan tersebut di situs berbagi video YouTube.
0 komentar:
Posting Komentar